Rabu, 17 Agustus 2011

Beternak burung orientasi ekonomi kerakyatan

Betapa banyak diantara kita yang tidak memilki orientasi jelas saat mengerjakan sesuatu. Apa yang diperbuat terkesan hanya sekedar suatu tindakan tanpa landasan perenungan mendalam serta pemikiran yang jauh kedepan. Karena tidak dilambari dengan suatu pandangan maka apa yang dilakukan tidak begitu berarti.
Masalah orientasi yang secara deskripsi diartikan sebagai penentuan sikap atau arah yang tepat dan benar, kiranya patut dikemukakan dalam mengawali pembahasan masalah penangkaran burung kenari. Oleh karena penyiapan orientasi yang benar tak ubahnya seperti memancangkan pondasi dalam membangun aktivitas sehingga bermanfaat bagi masyarakat maupun alam semesta yang patut dilestarikan.
Beternak kenari ketika dilakukan dengan sepenuh hati bisa menjadikan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan. Peternak kenari diumpakan seorang pelukis yang sebelum membuat sebuah lukisan akan memikirkan komposisi warna maupun penempatan obyek yang akan dilukis. Demikian juga dengan peternak kenari sebelum menjodohkan kenari harus memikirkan dulu kenari apa yang ingin dihasilkan.
Apakah ingin menghasilkan kenari tinggi semampai atau kenari unik dengan badan membulat seperti border/ gloster atau ingin menghasilkan kenari "frill" berbulu terbalik? Untuk itu perkawinan silang antar indukan menjadi faktor penentu jenis burung yang akan dihasilkan sehingga dalam memproses perkawinan silang harus sesuai dengan acuan, baik warna maupun corak suaranya.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana perilaku burung yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam peternakan? penyelidkan tentang tingkah laku binatang telah berlangsung lama. Prof Hediger telah membuktikan secara ilmiah bahwa seekor binatang yang telah berada dalam peliharaan manusia akan mengaggap lingkungannya itu sebagai wilayah tempat tinggalnya. Seperti halnya binatang yang telah dipelihara manusia kemudian dikembangbiakan dalam lingkungan kandang dang tinggalnya di dalam sangkar.
Demikian halnya dalam membiakan burung kenari bagi masyarakat dan alam lingkungan memiliki banyak arti. Saat seekor anakan menetas seketika itu juga alam sekitarnya terlibat merawat sekaligus memperoleh manfaat. Mulai dari produsen pakan, obat-obatan, pedagang burung, pemilik peternakan hingga jaringan sosial yang lebih luas lagi. Membaca spektrum tersebut membuat kita semakin paham, betapa berartinya seekor burung sebagai elemen pendukung kehidupan sehingga menjadi lebih sejahtera.
Upaya mensejahterakan masyarakat dengan cara menggugah inisiasi  dan prakarsa masyarakat merupakan tujuan ideal dari setiap pembangunan. Perlu digaris bawahi bahwa ekonomi kerakyatan tidak hanya bisa sekadar retorika tapi perlu komitmen kuat dalam mendukung pelaksanaannya.
Setiap perubahan hendaknya dilaksanakan degan benar - benar memberi perhatian utama kepada rakyat kecil lewat program - program operasional yang nyata dan mampu merangsang kegiatan ekonomi produktif di tingkat rakyat sekaligus memupuk jiwa kewirausahaan.